
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Digital dengan Modus Social Engineering
Jakarta, 30 Maret 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menggencarkan literasi kepada nasabah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan social engineering yang semakin marak terjadi di era digital. Menjelang libur panjang Idulfitri, tren transaksi keuangan yang meningkat sering kali dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan tindak penipuan finansial. “Kami memahami bahwa momen libur Lebaran adalah waktu rawan terjadinya tindak kejahatan digital. Oleh karena itu, kami terus memberikan literasi kepada masyarakat melalui berbagai platform,” ujar Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar.
Sebagai bagian dari upaya ini, BSI telah meluncurkan program edukasi keamanan digital melalui aplikasi mobile banking, media sosial resmi bank, dan situs web bankbsi.co.id. Program ini memberikan panduan praktis kepada nasabah tentang cara aman bertransaksi serta mengenali tanda-tanda penipuan digital. Wisnu juga menyoroti modus-modus seperti perubahan tarif yang tidak wajar atau aplikasi palsu yang mengatasnamakan BSI sebagai ancaman serius yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. “Selalu pastikan informasi yang Anda terima berasal dari sumber resmi seperti BSI Call 14040 atau media sosial resmi kami,” tambahnya.
Wisnu menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan PIN, password, dan OTP (One-Time Password). Nasabah diminta untuk tidak memberikan informasi sensitif tersebut kepada siapapun melalui telepon atau pesan singkat. Selain itu, ia juga mengimbau agar nasabah hanya menggunakan aplikasi resmi dari sumber terpercaya untuk melindungi data mereka dari akses pihak-pihak tidak bertanggung jawab. “Langkah sederhana ini dapat membantu Anda terhindar dari risiko kejahatan finansial,” jelas Wisnu.
Dengan kolaborasi bersama lembaga terkait lainnya dan edukasi berkelanjutan, BSI berharap dapat menciptakan pengalaman perbankan yang lebih aman bagi seluruh nasabahnya. “Kami berkomitmen mendukung pengembangan sektor keuangan yang lebih inklusif dan bebas dari ancaman kejahatan digital,” tutup Wisnu.
(Redaksi)