
Widyaswendra Ungkap Rahasia Pertumbuhan Pelindo Terminal Petikemas
Surabaya (10/2) – Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, membeberkan faktor-faktor yang mendorong peningkatan arus peti kemas internasional sebesar 10,28% pada tahun 2024. Menurutnya, pertumbuhan ini tidak lepas dari strategi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan pelayanan.
“Kami fokus pada peningkatan operasional di terminal-terminal utama, sehingga dapat menangani lebih banyak peti kemas ekspor dan impor,” ujarnya. Widyaswendra juga menyebut peningkatan kunjungan kapal dan produksi peti kemas dari perusahaan pelayaran sebagai faktor pendukung.
TPK Semarang dan TPS Surabaya menjadi contoh sukses dari upaya tersebut. “Di TPK Semarang, ada peningkatan kunjungan kapal dari pelayaran seperti SITC, Wan Hai, dan Evergreen,” jelasnya.
Widyaswendra menambahkan bahwa Pelindo akan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar. “Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah dan stakeholder lainnya dalam pencapaian ini. “Kerja sama yang baik menjadi kunci keberhasilan kami,” tutup Widyaswendra.
Volume Ekspor Lebih Dominan
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengakui, kendati ada tantangan selama 2024, namun eksportir Indonesia tetap tumbuh. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Sekretaris Jenderal GPEI Toto Dirgantoro mengatakan nilai ekspor Indonesia 2024 tumbuh kurang lebih 3%.
Toto mengapresiasi pertumbuhan petikemas yang cukup besar sebagaimana dilaporkan oleh pihak pelabuhan.
“Memang biasanya, pertumbuhan volume petikemas selalu lebih tinggi dari rata-rata nilai ekspor secara nasional, karena adanya juga peti kemas ekpor yang sifatnya hanya untuk reposisi,” katanya.
Toto memprediksi nilai ekspor tahun 2025 akan tumbuh lebih tinggi yakni pada angka 4%. Dia berharap, dengan asumsi nilai ekspor 4%, pertumbuhan volume petikemas ekspor akan lebih tinggi.
President Director PT Ocean Network Express Indonesia dan sekaligus Country Head ONE untuk Indonesia Keishin Watanabe, mengatakan volume ekspor yang dilayani perusahaan tersebut pada tahun lalu mengalami pertumbuhan sekitar 5-10%, atau sekitar 400,000 TEUs.
“Impor juga hampir sama, namun angkanya sedikit lebih kecil,” kata Watanabe.
Dia memprediksi arus perdagangan internasional Indonesia tahun ini tetap tumbuh, kendati ada ada kecemasan bahwa secara global, volume perdagangan petikemas akan sedikit mengalami pelemahan. (redaksi)